1. MANAJEMEN KURIKULUM
a. Pengertian Kurikulum
Dalam manajemen kurikulum kegiatan dititberatkan kepada kelancaran pembinaan situasi belajar mengajar. Paham terakhir menyebutkan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman penidikan yang diberikan oleh sekolah kepada anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Kurikulum tediri atas mata pelajaran tertentu yang bertujuan menyampaikan kebudayaan lampau sejumlah pengetahuan yang harus diajarkan kepada anak-anak, karena seringnya pengetahuan diambil dari buku-buku pelajaran tertentu yang dipandang baik maka kurikulum ditentukan oleh buku pelajaran.
Untuk menjamin efektifitas pengembangan kurikulum dan program pengajaran, kepala sekolah sebagai pengelolaprogram pengajaran bersama dengan guru-guru harus mejabarkan isi kurikulum secara lebih rinci dan operasional kedalam program taahunan, suture wulan dan bulanan. Adapun program mingguan atau program satuan pelajaran, wajib dikembangkan guru sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar. Berikut diperinci beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
1) Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan, makin rendah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan unttuk mencapai tujuan.
2) Program itu harus sederhana dan fleksibel.
3) Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
4) Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas pencapaiannya.
5) Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program disekolah.
b. Organisasasi Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaiakn kepda murid-murid. Pola-pola pengorganisasian kurikulum ada banyak macam tetapi yang kami anggap perlu untuk dikemukakan ada tiga macam yaitu:
1). Separated Subject Curriculum
Kurikulum ini menyajikan segala macam bahan pelajaran dalam berbagai macam pelajaran (subject) yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah antara mata pelljaran yag satu dengan yang lain, juga antara satu kelas dengan kelas yang lain.
Kurikulum yang disusun dalam bentuk terpesah-pisah ini lebih bersifat subject centered, yaitu berpusat pada bahan pelajaran, dari pada child centered, yang berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum bentuk ini disusun berdasarkan pandangan ilmu jiwa asosiasi, yaitu mengharapkan terjadinga kepribadian yang bulat berdasarkan potongan-potongan pengetahuan.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan pada separate subject kurikulum ini.
Kelebihan kurikulum ini antara lain :
a). Bahan pelajaran dapat disampaikan secara logis, sistematis dan berkesinambungan
b). Organisasinya sangat sederhan, mudah direncanakan, mudah dilaksanakan, dan mudah pula diadakan perubahan.
c). Kurikulum ini mudah dievaluasi, untuk selanjutnya diadakan perbaikan seperlunya.
d). Memudahkan guru untuk menyampaikan materi, karena guru hanya dibebani menyampaikan materi-materi tertentu yang sesuai dengan kompetensinya saja.
Adapun kelemahan kurikulum ini antara lain:
a). Kurikulum ini memberikan pelajaran secara terpisah-pisah yang tidak ada hubungannya dengan materi lain sehingga penguasaan peserta didik atas materi merupakan sesuatu yang lepas antara satu dengan lainnya.
b). Kurikulum ini kurang mengakomodasi minat dan bakat peserta didik.
c). Kurikulum ini cenderung statis karena sudah direncanakan terlebih dahulu.
d). Kurikulum ini hanya mengembangkan ranah kognitif, dan kurang memperhatikan ranah afektifnya.
a. Pengertian Kurikulum
Dalam manajemen kurikulum kegiatan dititberatkan kepada kelancaran pembinaan situasi belajar mengajar. Paham terakhir menyebutkan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman penidikan yang diberikan oleh sekolah kepada anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Kurikulum tediri atas mata pelajaran tertentu yang bertujuan menyampaikan kebudayaan lampau sejumlah pengetahuan yang harus diajarkan kepada anak-anak, karena seringnya pengetahuan diambil dari buku-buku pelajaran tertentu yang dipandang baik maka kurikulum ditentukan oleh buku pelajaran.
Untuk menjamin efektifitas pengembangan kurikulum dan program pengajaran, kepala sekolah sebagai pengelolaprogram pengajaran bersama dengan guru-guru harus mejabarkan isi kurikulum secara lebih rinci dan operasional kedalam program taahunan, suture wulan dan bulanan. Adapun program mingguan atau program satuan pelajaran, wajib dikembangkan guru sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar. Berikut diperinci beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
1) Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan, makin rendah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan unttuk mencapai tujuan.
2) Program itu harus sederhana dan fleksibel.
3) Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
4) Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas pencapaiannya.
5) Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program disekolah.
b. Organisasasi Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaiakn kepda murid-murid. Pola-pola pengorganisasian kurikulum ada banyak macam tetapi yang kami anggap perlu untuk dikemukakan ada tiga macam yaitu:
1). Separated Subject Curriculum
Kurikulum ini menyajikan segala macam bahan pelajaran dalam berbagai macam pelajaran (subject) yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah antara mata pelljaran yag satu dengan yang lain, juga antara satu kelas dengan kelas yang lain.
Kurikulum yang disusun dalam bentuk terpesah-pisah ini lebih bersifat subject centered, yaitu berpusat pada bahan pelajaran, dari pada child centered, yang berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum bentuk ini disusun berdasarkan pandangan ilmu jiwa asosiasi, yaitu mengharapkan terjadinga kepribadian yang bulat berdasarkan potongan-potongan pengetahuan.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan pada separate subject kurikulum ini.
Kelebihan kurikulum ini antara lain :
a). Bahan pelajaran dapat disampaikan secara logis, sistematis dan berkesinambungan
b). Organisasinya sangat sederhan, mudah direncanakan, mudah dilaksanakan, dan mudah pula diadakan perubahan.
c). Kurikulum ini mudah dievaluasi, untuk selanjutnya diadakan perbaikan seperlunya.
d). Memudahkan guru untuk menyampaikan materi, karena guru hanya dibebani menyampaikan materi-materi tertentu yang sesuai dengan kompetensinya saja.
Adapun kelemahan kurikulum ini antara lain:
a). Kurikulum ini memberikan pelajaran secara terpisah-pisah yang tidak ada hubungannya dengan materi lain sehingga penguasaan peserta didik atas materi merupakan sesuatu yang lepas antara satu dengan lainnya.
b). Kurikulum ini kurang mengakomodasi minat dan bakat peserta didik.
c). Kurikulum ini cenderung statis karena sudah direncanakan terlebih dahulu.
d). Kurikulum ini hanya mengembangkan ranah kognitif, dan kurang memperhatikan ranah afektifnya.
2). Correlated Curriculum
Pada dasarnya kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan, sangkut paut (correlated) walaupun mungkin batas-batas yang satu dengan yang lain, masih dipertahankan.
Kurikulum ini berusaha menghubungkan antara dua mata pelajaran atau lebih, sehingga diharapkan peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang utuh dan tidak sepotong-potong seperti pada separate subject curriculum, misalnya menghubungkan antara matematika, fisika, kimia dan biologi yang semuanya tergolong dalam IPA; menghubungkan antara sejarah, ekonomi, dan ilmu social yang memang termasuk dalam IPS.
Kurikulum ini juga mempunyai kelemahan, di samping banyak kelebihan yang dimiliki.
Kelebihan kurikulum ini antara lain:
a). Adanya korelasi antara berbagai mata pelajaran, sehingga dapat menopang kebulatan pengalaman dan pengetahuan peserta didik.
b). Adanya kemampuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan secara fungsional, karena mereka dapat memanfaatkan korelasi antar mata pelajaran untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
Adapun kekurangan kurikulum ini adalah:
a). Kurikulum ini, sebagaimana separate sumject curriculum, juga belum menyentuh aspek emosi.
b). Penggabungan beberapa mata pelajaran yang lebih luas tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam.
3). Integratted Curriculum
Integratted Curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.
Keseluruhan mata pelajaran dilebur menjadi satu dan disajikan dalam bentuk unit. Dengan adanya kebulatan bahan pelajaran, diharapkan dapat terbentuk kebulatan pengetahuan peserta didik yang sesuai dengan lingkungan masyarakatnnya. Oleh karena itu, materi pembelajaran harus disesuaikan dengan situasi, masalah, dan kebutuhan kehidupan di luar sekolah.
Kelebihan kurikilum ini antara lain:
a). Kurikulum ini sesuai dengan teori baru tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan dan minat anak.
b). Kurikulum ini memungkin danya hubungan saling menguntungkan antara sekolah dengan masyarakat, karena masyarakat menjadi laboratorium bagi peserta didik.
Kelemahan kurikulum ini antara lain:
a). Tidak mempunyai organisasi yang logis dan sistematis
b). Pelaksanaannya membutuhkan prasarana yang harus lengkap
c). Sulit diadakan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaannya
c. Struktur Program Kurikulum
Untuk sekolah-sekolah umum program pendidika meliputi 3 macam yaitu: Program pendiidkan umum, program akademis yang memberikan dasar-dasar untuk melanjutkan studi, dan program pendidikan keterampilan. Selanjutnya setiap program memperoleh alokasi (penjatahan) waktu tertentu yakni berapa jumlah jam pelajaran per minggu untuk setiap bidang studi bagi kelas-kelas tersebut.
Sehubungan dengan struktur program ini ada bebrapa hal yang perlu dipahami yaitu: GBPP (Garis-Garis Besar Progam Pengajaran), jam pelajaran, semester, program pendidikan umum, program pendidikan akaemik, program pendidikan keterampilan, dan program pedidikan kejuruan.
d. Kegiatan-Kegiatan Manajemen Kurikulum
Kegiatan manajemen dititikberatkan pada usaha-usaha pebinaan situasi belajar-mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya. Kegitan manajemen kurikulum yang terpenting di sini dapat disebutkan dua hal yakni:
Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru, yang meliputi: pembagian tugas mengajar, pembagian tugas/tanggung jawab dalam membina ekstrakurikuler, dan koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar-mengajar yang meliputi: penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu (catur wulan, semesteran, tahunan), pengisian daftar kemajuan murid, penyelenggaraan evaluasi hasil belajar, laporan hasil evaluasi, kegiatan bimbingan penyuluhan.
2. MANAJEMEN MURID ( Kesiswaan )
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran disekolah dapat berjalan dengan lancer, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.
a. Penerimaan Murid Baru
Manajemen murid menunjuk pada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatn murid semenjak proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah karena sudah tamat menikuti pendidikan pada sekolah itu. Penerimaan murid baru merupaka salah satu kegiatan pertama yang biasanya dengan mengadakan seleksi calon murid.
Menurut Drs. Ismed Syarief Cs. (1976: 25-30) langkah-langkah penerimaan murid baru pada garis besarnya adalah sebagai berikut:
1). Membentuk panitia penerimaan murid
2). Menentukan syarat pendafraan calon
3). Menyediakan formulir pendafaraan
4). Pengumuman pendaftaraan calaon
5). Menyediakan buku pendaftaraan
6). Waktu pendaftaraan
7). Penentuan calon yang diterima
b. Pencatatan Murid dalam Buku Induk
Murid yang baru perlu dicatat segera alam buku besar yang biasa disbut buku induk atau buku pokok. Catatan dalam buku induk harus lengkap meliputi data an identitas murid dalam hal ini sebagaia data dapat diambil dari formulir pendaftaran. Buku induk merupakan kumpulan daftar nama murid sepanjang msa dari sekolah itu.
Di samping identitas murid, dalam buku induk juga berisi prestasi belajar anak (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama ia belajar di sekolah tersebut. Catatn dalam buku induk harus bersih dan jelas dan ini merupakan taanggung jawab kepala sekolah yang penggarapnnya bisa diserahkan kepada pegawai sekolah.
c. Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisinnya dapat diambil dari buku induk itu, dan daftar nilai juga tercatat. Kegunaan buku kapler adalah untuk memmudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahi nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan dalam buku kapler karena nama murid disusun menurut abjad.
d. Tata Tertib Murid
Tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandunn sanksi terhadap pelanggarnya. Tata tertib murid adalah bagian dari tata tertib sekolah, di samping itu masih ada tata tertib guru dan tata tertib tenaga administratif. Pada dasarnya tata tertib untuk muri adalah sebagai berikut:
1. Tugas dan kewajiban dalam kegiatan intra sekolah
2. Larangan-larangan yang harus diperhatikan
3. Sanksi bagi murid
e. Daftar Presensi
Daftar presensi atau daftar hadir dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi kehadiran murid di sekolah sekaligus untuk mengontrol kerajinan belajar mereka. Daftar hadir ini dapat dibuat sebagai daftar hadir bulanan atau daftar hadir mingguan. Tugas guru atau petugas yang ditunjuk adalah memeriksa dan memberi tanda tentag hadir atau tidaknya seorang murid satu kalli dalam satu hari.
3. MANAJEMEN PERSONEL SEKOLAH (Kepegawaian)
Pada prisipnya yang dimaksud personel di sini ialah orang-orang yng melaksanaka sesuatu tugas untuk mencapai tujuan. Personel di sekolah meliputi unsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsure karyawan yang disebut tenga administratif. Secara terperinci dapat disebutkan keseluruhan personel sekolah adalah: kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha, dan pesuruh/penjaga sekolah.
Manajemen tenaga kependidikan (kepegawaian) mencakup :
- Perencanaan pegawai
- Pengadaan pegawai
- Pembinaan dan pengembangan pegawai
- Promosi dan mutasi
- Pemberhentian pegawai
- Kompensasi, dan
- Penilaian pegawai
Semua itu perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas.
Dalam kaitannya dengan tenaga kependidikan disekolah. Khususnya pegawai negeri sipil, sebab-sebab pemberhentian pegawai ini dapat dikelompokan ke dalam tiga jeni :
- Pemberhentian atas permohonan sendiri;
- Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah; dan
- Pemberhentian sebab-sebab lainnya.
Pemberhentian atas permohonan pegawai sendiri, misalnya, karena pindah lapangan pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki nasib. Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah bisa dilakukan dengan beberapa alas an berikut :
~ Pegawai yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik;
~ Perampingan atau penyeserhanaan organisasi;
~ Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan berhak pensiun harus diberhentikan dalam jangka waktu satu tahun;
~ Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
~ Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum penjara atau urungan;
~ Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil.
Sementara pemberhentian karena alas an lain penyebabnya adalah pegawai yang bersangkutan meninggal dunia, hilang, habis menjalani cuti diluar tanggungan negara dan tidak melaporkan diri kepada yang berwewenang, serta telah mencapai batas usia pensiun.
a. Daftar Personel
Daftar personel memuat identitas atau keterangan lengkap tentang diri pegawai atau karyawan yang bersngkutan baik ia itu guru maupun tentag administratif. Keterangan-keterangan ini antar lan meliputi nama lengkap dan identitas pribadi yang lain (agama, tempat tinggal, tahun kelahiran dan sebagainya), pangkat, jabatan, pendidikan terakhir, pendidikan tambahan dan keadaan keluarga.
Di samping itu setiap personel harus disediakan satu map khusus untuk menyimpan arsip-arsip/surat keterangan yang sah, yang mungkn berwujud salinan/fotokopi yang berhubungan erat dengan masalah kepegawaian seperti: surat keputusan pengangkatan pegawai, surat keputusan kanaikan pangkat, surat keputusan kenaikan gaji berkala, salinan/fotokopi ijazah/STTB, fotokopi kartu pegawai (PARPEG), surat keterangan tidak terlibat G. 30 S/PKI, surat nikah, catatan penting yang menyangkut diri pegawai atau guru, misalnya: tanda penghargaan sebagai guru teladan, piagam dan lain-lain.
b. Daftar Hadir Guru/Karyawan
Kehadiran guru/karyawan hendaknya selalu dapat terkontrol oleh kepala sekolah, daftar hadir ini bagi guru SD mungkin bersifat harian, artinya setiap hari guru menandatangi daftar tersebut, tetapi untuk guru sekolah lanjutan (sekolah menengah) daftar hadir dapat dibuat berdasarkan jam-jam mengajar. Dengan memeriksa daftar hadir tersebut di atas maka dapat dihitung persentase kehadiran atau absensi guru yang bersangkutan.
c. Daftar Konduite
Yang dimaksud daftar konduite adalah daftar yang berisi penilaian terhadap pegawai yang dibuat oleh pimpinan atau atasannya. Dalam hal ini kepala sekolah membuat daftar konduite itu berdasarkan penilaian terhadap guru yang menjadi bawahannya.
Beberapa hal yang penting untuk dinilai menurut Drs. Isned Syarief dkk. (1976:44) adalah: kemampuan kerja (perencanaan program mengajar, kecakapan mengajar, melaksankan manajemen), kerajinan, kepatuhan disiplin kerja, rasa tanggung jawab terhadap tugas Negara, hubungan kerja sama, kelakuan di dalm dan di luar dinas, prakarsa (inisiatif), kepemimpinan, dan pekerjaan pada umumnya.
d. Beberapa Hal tentang Usul Kepegawaian
Pada prinsipnya suatu usul kepegwaian merupakan penghargaan terhadap pegawai yang bersngkutan yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu (Drs. Ismed Syarief Cs 1976:45). Beberapa usul kepegawaian ini yang pokok ialah: usul kenaikan gaji berkala (KGB), usul kenaikan pangkat, usul pengangkatan dalam suatu jabatan tertentu, usul atau permohonan cuti, usul pemberian pensiun, dan usul pemberhentian pegawai.
4. MANAJEMEN TATALAKSANA SEKOLAH (Ketatausahaan)
a. Surat Dinas Sekolah dan Buku Agenda
Semua surat-menyurat yang dilakukan dalam rangka kepentingan kehidupan dan realisasi program sekolah dapat kita sebut surat dinas. Hal-hal yang perlu dicatat dalam agenda surat masuk adalah: nomor urut surat, tanggal diterima, tanggal dan nomor surat yang diteriama, pihak pengirim/instansi, pokok isi surat, dan keterangan. Sedangkan dalam agenda surat keluar yang perlu dicatat ialah: nomor urut surat keluar, tanggal surat keluar (pengiriman), alamat surat/kepada siapa, pokok isi surat, dan keterangan.
b. Buku Ekspedisi
Guna buku ekspedisi ialah untuk pembuktian bahwa suatu surat yang dikirimkan sudah sampai kepada alamatnya atau orang (petugas) yang diserahi tanggung jawab. Yang perlu dicatat dalam buku ekspedisi adalah: nomor surat, alat yang dituju, tanggal penerimaan, tanda tangan dan nama terang penerima.
c. Buku Catatan Rapat Sekolah (Notulen)
Berdasarkan materi yang dibicarakan dalam rapat sekolah maka rapat itu disebut: rapat kenaiakan kelas, rapat kelulusan EBTA (ujian), rapat penerimaan murid baru, dan rapat pembagian tugas mengajar dan sebagainya. Menurut sifatnya rapat itu mungkin bersifat rutin dan mungkin bersifat incidental. Pencatatan proses dan keputusan rapat menggunakan buku notulen (buku catatn rapat).
d. Buku Pengumuman
Buku pengumuman dimaksudkan untuk media ppenyampaian informasi (pemberitahuan) yang ditujukan kepada para guru. Adapun isi pengumuman bermacam-macam yang pada pokoknya selalu menyankut masalah pebinan sekolah.
Yang dimaksud daftar konduite adalah daftar yang berisi penilaian terhadap pegawai yang dibuat oleh pimpinan atau atasannya. Dalam hal ini kepala sekolah membuat daftar konduite itu berdasarkan penilaian terhadap guru yang menjadi bawahannya.
Beberapa hal yang penting untuk dinilai menurut Drs. Isned Syarief dkk. (1976:44) adalah: kemampuan kerja (perencanaan program mengajar, kecakapan mengajar, melaksankan manajemen), kerajinan, kepatuhan disiplin kerja, rasa tanggung jawab terhadap tugas Negara, hubungan kerja sama, kelakuan di dalm dan di luar dinas, prakarsa (inisiatif), kepemimpinan, dan pekerjaan pada umumnya.
d. Beberapa Hal tentang Usul Kepegawaian
Pada prinsipnya suatu usul kepegwaian merupakan penghargaan terhadap pegawai yang bersngkutan yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu (Drs. Ismed Syarief Cs 1976:45). Beberapa usul kepegawaian ini yang pokok ialah: usul kenaikan gaji berkala (KGB), usul kenaikan pangkat, usul pengangkatan dalam suatu jabatan tertentu, usul atau permohonan cuti, usul pemberian pensiun, dan usul pemberhentian pegawai.
4. MANAJEMEN TATALAKSANA SEKOLAH (Ketatausahaan)
a. Surat Dinas Sekolah dan Buku Agenda
Semua surat-menyurat yang dilakukan dalam rangka kepentingan kehidupan dan realisasi program sekolah dapat kita sebut surat dinas. Hal-hal yang perlu dicatat dalam agenda surat masuk adalah: nomor urut surat, tanggal diterima, tanggal dan nomor surat yang diteriama, pihak pengirim/instansi, pokok isi surat, dan keterangan. Sedangkan dalam agenda surat keluar yang perlu dicatat ialah: nomor urut surat keluar, tanggal surat keluar (pengiriman), alamat surat/kepada siapa, pokok isi surat, dan keterangan.
b. Buku Ekspedisi
Guna buku ekspedisi ialah untuk pembuktian bahwa suatu surat yang dikirimkan sudah sampai kepada alamatnya atau orang (petugas) yang diserahi tanggung jawab. Yang perlu dicatat dalam buku ekspedisi adalah: nomor surat, alat yang dituju, tanggal penerimaan, tanda tangan dan nama terang penerima.
c. Buku Catatan Rapat Sekolah (Notulen)
Berdasarkan materi yang dibicarakan dalam rapat sekolah maka rapat itu disebut: rapat kenaiakan kelas, rapat kelulusan EBTA (ujian), rapat penerimaan murid baru, dan rapat pembagian tugas mengajar dan sebagainya. Menurut sifatnya rapat itu mungkin bersifat rutin dan mungkin bersifat incidental. Pencatatan proses dan keputusan rapat menggunakan buku notulen (buku catatn rapat).
d. Buku Pengumuman
Buku pengumuman dimaksudkan untuk media ppenyampaian informasi (pemberitahuan) yang ditujukan kepada para guru. Adapun isi pengumuman bermacam-macam yang pada pokoknya selalu menyankut masalah pebinan sekolah.
e. Pemeliharaan Gedung/Bangunan Sekolah
Pada dasarnya tugas pemeliharaan gedung sekolah dan lain-lain yang termasuk prasarana pendidikan adalah tanggung jawab kepala sekolah. Beberapa faktor bangunan yang penting untuk selalu diperiksa antar lain: atap ermasuk kerpus, saluran atau talang air, eternit, pintu dan jendela, keadaan lantai dan dinding termasuk cat, got saluran air, kamar mandi dan WC. Agar perawatan atau pemeliharaan itu intensif, maka perlu diadakan pemeriksaan bangunan secara rutin misalnya 4 bulan sekali, dan juga perlu pemeriksaan secar insidental.
f. Pemeliharaan Halaman Sekolah
Pengertian halamn sekolah dapat meliputi pagar sekolah, taman, tempat upacara sekolah, dan lapangan olah raga. Pemeliharaan halaman sekolah adalah tugas dan tanggung jawab seluruh warga sekolah (termasuk guru ) dan tukang kebun.
g. Pemeliharaan Perlengkapan Sekolah
Perlengkpan sekolah yang terdiri atas perabot, alat peraga, alat laboratorium, buku-buku perpustakaan, dan lain-lain perlu pemeliharaan atau perawatan agar selalu dapat berfungsi untu membantu proses endidikan. Karena itu seluruh perlengkapan tersebut perlu diperiksa baik secara periodik maupun secara incidental agar selalu dapat diketahui keadannya.
h. Kegiatan Manajemen yang Dindingkan
Yang dimaksud kegiatan ini ialah kegiatan pencatatan/pendataan yang kemudian hasil pencatatn tersebut dipasang atau ditempel pada dinding baik dinding kelas maupun dinding kantor guru atau kantor tata usaha. Beberapa hal penting untuk didindingkan yakni: data murid untuk tahunajaran yang berlaku, susunan pengurus OSIS periode tahun tertentu, daftar pengurus kelas, daftar kelompok tugas (piket kelas), dan daftar kelompok belajar.
5. MANAJEMEN SARANA PENDIDIKAN
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlenkapan yang secara langsung dipergunakan san menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.
Ditinjau dari fungsi atau perannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar, maka sarana pendidikan (sarana material) dibedakan menjadi 3 macam: alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran. Pada garis besarnya manajemen sarana dan prasarana meliputi 5 hal yakni: penetuan kebutuhan, proses pengadaan, pemakakian, penatatan/pengurusan, dan pertanggungjawaban.
Perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan yang amat penting harus diselenggarakan secara efektif dan efisien. Secara garis besar dapat dikemukakan agar penggunaan perpustakaan sekolah dapat berjalan tertib, efektif dan efisien diperlukan berbagai perlengkapan tata laksana sebagai berikut: tata tertib perpustakaan, bukku induk anngota perpustakaan, buku induk bahan pustaka, almari katalok, kartu buku, kantong buku, lembar pengembalian, kartu peminjaman, label buku, blangko peringatan, dan kartu katalog.
6. MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH
Soal-soal yang menyangkut keuangan sekolah pada garis besarnya bekisar pada: uang sumbanagan pembinaaan pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana dan sebagainya. Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secra garis besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu:
1) Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya, yang bersifat umum ataupun khusus dan diperuntukan bagi kepentingan pendidikan;
2) Orang tua atau peserta didik;
3) Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.
a. Manajemen Pembayaran SPP
SPP dimaksudkan untuk membantu pembinaan pendidikan yakni untuk membantu penyelenggaraaan sekolah, kesejahteraan personel, perbaikan sarana dan kegiatan supervisi. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen pembayaran SPP yaitu: kartu pembayaran SPP, buku harian penerimaan SPP, buku penerimaan SPP per kelas, bendaharawan sekolah memasukan SPP tersebut dalam buku kas, dan buku kas tabelaris. Setiap halaman buku kas ini dijumlahkan kemudian dipindahkan ke halaman berikutnya. Biasanya buku ini ditutup setahun sekali.
b. Manajemen Keuanagan yang Berasal dari Negara (Pemerintah)
Yang dimaksud keungan dari Negara ialah meliputi pembayaran gaji pegawai/guru dan belanja barang. Untu ertanggungjawaban uang tersbut diperlukan bebrapa format sebagai berikut: lager gaji (daftar permintaan gaji), dan buku catatan SPMU (surat perintah mengambil uang).
c. Manajemen Keuangan yang Berasal dari BP3
Badan Pembantu Penyenggaran Pendidikan (BP3), bertugas untuk memberikan bantuannya dalam penyenggaraan sekolah. Bantuan ini dapat berbenuk uang tetapi mungkin pula dalam bentuk lain seperti perbaikan sekolah, pembangunan local baru, dan sebgainya.
7. ORGANISASI SEKOLAH (Lembaga Pendidikan Formal)
a. Pentingnya Organisasi Sekolah
Organisasi adalah aktivitas dalam membagi-bagi kerja, menggolongkan-golongkan jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan saluran perintah dan tanggung jawab kepada para pelaksana. Organisasi sekolah yang baik menghendahi agar tugas-tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan penyenggaraan sekolah untuk mencapai tujuannya dibagi secara merata dengn baik sesuai dengan kemampuan, fungsi, dan wewenang telah ditentukan.
Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah yang menunjukan kekuasaan yang berlebihan (otoriter), suasana kerja dapat lebih berjiwa demokratis karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung jawab.
b. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penyusunan OrganisasiSekolah
Beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan susunan organisasi seklah adalah: tingkat sekolah (SD, SLTP, SLTA, PT), jenis sekolah (umum dam kejuruan), besar kecilnya sekolah, letak dan lingkungan sekolah. Demikianlah pling sedikkit empat faktor yang perlu diperhatikan dalam penetuan susunan organisasi sekolah.
No comments:
Post a Comment